Narkoba? Kalau membicarakan itu sekarang yang pasti mungkin sebagian sobat-sobat akan segera terbayang pada kasus yang menjerat artis muda Indonesia saat ini,yaitu Raffi Ahmad.Oke.Blog ini bukan hendak membicarakan Raffi Ahmad,ah!Sedang bicara soal mengenali pengguna narkoba,nih.
Jumlah pengguna narkoba di Indonesia terus bertingkat setiap
tahunnya. Berdasarkan catatan BNN, saat ini sekitar tujuh persen atau
300 ribu penduduk Jakarta menjadi pengguna obat-obatan terlarang
tersebut.
Ciri fisik pengguna memang terlihat samar, namun sebenarnya Anda
dapat mengenalinya dengan pengamatan lebih jeli. Menurut Kusman
Suriakusumah , Deputi Rehabilitasi BNN, terdapat tiga poin penting untuk mengenali pemakai narkoba secara dini.
1. Perubahan Perilaku
Ciri pertama dapat dilihat dari perubahan perilaku. Kusman
menjelaskan adanya dua efek dalam narkoba, yakni stimulan dan depresan.
Setelah menggunakan narkoba, perilaku pemakai akan berubah sesuai
efeknya. "Kalau memakai depresan, yang tadinya periang bisa jadi
pendiam, atau tiba-tiba menyendiri."
Sebaliknya dangan stimulan, zat ini akan mengubah perilaku orang
yang tadinya pendiam menjadi sangat aktif. Tentu saja, yang bisa
mengetahui perubahan perilaku itu hanyalah orang terdekat.
Karenanya, Kusman menekankan pentingnya perhatian orang dekat,
seperti keluarga dan sahabat. Saat orang tua mengetahui perubahan sikap
yang terjadi pada anaknya, diharapkan mereka memberi perhatian lebih dan
bisa mencegah sang anak kecanduan lebih jauh. Perubahan perilaku atau
psikomotor ini bisa langsung terjadi setelah pemakaian narkoba, tak
perlu menunggu sampai beberapa hari.
2. Gaya Berbicara
Ciri kedua menurut Kusman, adalah perubahan proses berpikir yang
bisa terlihat dari cara berbicara. Pemakai narkoba dengan efek stimulan
akan berbicara lebih banyak dan berapi-api padahal biasanya pendiam,
begitupula sebaliknya.
3. Emosi Tidak Stabil
Narkoba banyak mempengaruhi kondisi emosional pemakainya. Cirinya hampir sama dengan perubahan perilaku sebelumnya. "Pengguna bisa jadi
lebih riang jika memakai stimulan dan selalu terlihat sedih bisa
menggunakan depresan," papar Kusman saat ditemui VIVAlife di kantor BNN.
Selain ketiga ciri ini, Kusman juga menjelaskan adanya perubahan
fisik pengguna, sebagai deteksi. Narkoba dengan efek stimulan membuat
mata lebih berbinar. Sedangkan narkoba dengan efek depresan membuat
pupil mata menyempit. Namun perubahan ini baru akan terlihat setelah
seseorang beberapa kali mengkonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar