Selasa, 05 Februari 2013

Mengenal Lebih Jauh Kanker Serviks

Setelah sebelumnya Admin sudah membahas tentang penyakit mematikan Kanker Payudara,kali ini admin akan menuliskan artikel mengenai salah satu kanker paling mematikan bagi kaum wanita,baik di Indonesia maupun di dunia,yaitu Kanker Serviks.Tahukah Anda bahwa setiap satu jam, seorang wanita di Indonesia meninggal karena kanker serviks? Dan setiap dua menit di seluruh dunia ada satu orang wanita meninggal karena kanker tersebut? Kanker serviks adalah salah satu kanker paling mematikan dan paling tinggi prevalensinya di dunia.


Apa itu Kanker Leher Rahim (Serviks)?

Leher rahim (Serviks) adalah bagian bawah uterus (rahim) (diagram). Kanker yang muncul di leher rahim berpotensi dapat disembuhkan jika terdeteksi pada tahap awal sehingga deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Sebagian besar kanker leher rahim (Serviks) berasal dari jenis yang disebut karsinoma sel skuamosa.

Kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada daerah mulut atau leher rahim. Serviks adalah bagian bawah dari uterus atau rahim, di atas saluran vagina. Kanker serviks tumbuh ketika sel-sel yang abnormal di saluran serviks berkembang biak di luar kontrol dan membentuk lesi prakanker. Bila berlanjut, lesi tersebut berubah menjadi tumor dan menyebar ke jaringan sekitarnya, bahkan hingga ke dinding panggul. Perubahan menjadi sel kanker ini memakan waktu antara 10 hingga 15 tahun.

Usia Serangan

Kanker pra-invasif sering terjadi pada wanita di akhir usia 20 hingga 30 tahun. Ini disebut sebagai NIS (neoplasia intraepitel servikal). Ini adalah perubahan pada lapisan serviks yang dapat menyebabkan kanker leher rahim. Dengan waktu, lesi pra-kanker ini dapat berkembang dan menjadi kanker invasif jika tidak diobati.

Apa Penyebab Kanker Mulut Rahim?

Kanker mulut rahim disebabkan oleh inveksi human papillomavirus (HPV), jenis virus yang bersifat onkogenik (penyebab kanker). HPV tipe 16, 18, 31, 45, dan 52 diketahui secara kolektif menjadi penyebab lebih dari 80 persen kasus kanker serviks. Meskipun penggunaan pil kontrasepsi, merokok, kelemahan sistem imun dan kehadiran infeksi lain dapat meningkatkan risiko kanker tersebut, seorang wanita harus terinfeksi salah satu jenis virus HPV di atas untuk mengidap kanker.

Infeksi Virus Human Papilloma (HPV) adalah penyebab paling umum atau faktor risiko untuk kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, maupun seks oral atau anal. Setiap perempuan yang aktif secara seksual beresiko potensial. 

Faktor resiko lainnya termasuk:
  • Serangan aktivitas seksual sebelum usia 20
  • Beberapa pasangan seksual
  • Sejarah infeksi menular seksual
  • Pasangan seksual pria dengan sejarah infeksi menular seksual dan atau aktivitas seksual di luar nikah
  • Pasangan seksual pria dengan pasangan-pasangan seksual yang mengalami kanker leher rahim sebelumnya ditetapkan sebagai resiko potensial
  • Merokok merupakan faktor pendukung terkait dengan peningkatan kejadian kanker leher rahim. 

Gejala Kanker Serviks

Karena infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda, Anda kemungkinan besar tidak tahu bila terkena. Kebanyakan wanita terdiagnosis mengidap HPV melalui skrining Pap smear dan IVA (Inspeksi Visual Asetat). Skrining Pap smear dan IVA adalah pemeriksaan ginekologi yang ditujukan mendeteksi pertumbuhan abnormal sel di serviks sebelum tumbuh menjadi kanker. Bila HPV terdeteksi secara dini, maka peluang pencegahan kanker cukup besar. Itulah mengapa Anda perlu melakukan skrining secara berkala.
TAHAP PERKEMBANGAN
Kanker Serviks
Tahap ini berdasarkan di mana tumor ditemukan:Stadium I: Tumor telah menyerang leher rahim di bawah lapisan atas sel. Sel-sel kanker hanya ditemukan di leher rahim.
Stadium II: Tumor meluas ke bagian atas vagina, melampaui leher rahim ke jaringan terdekat dinding panggul. Tumor tidak menginvasi sepertiga bagian bawah vagina atau dinding panggul.
Stadium III: Tumor meluas ke bagian bawah vagina, mungkin telah menyerbu dinding panggul. Jika tumor menghalangi aliran urine, satu atau kedua ginjal tidak dapat bekerja dengan baik.
Stadium IV: Tumor menyerang kandung kemih atau rektum, atau telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Kanker Berulang: Tumor dirawat, namun tumbuh kembali setelah periode waktu tidak terdeteksi. Tumor mungkin muncul lagi di leher rahim atau di bagian lain dari tubuh.
Pada stadium lanjut, kanker serviks dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:
  • pendarahan pada vagina saat hubungan intim. Pada stadium lanjut, pendarahan bisa muncul tanpa hubungan intim.
  • keputihan yang bercampur darah dan berbau. Keputihan tidak menghilang dengan pengobatan baik yang diminum maupun yang dioleskan di liang kemaluan.
  • nyeri panggul dan sulit/tidak bisa buang air.

Siapa yang Berisiko Terkena Kanker Serviks?

HPV sangat menular. Diperkirakan banyak orang terinfeksi HPV dalam tahun-tahun pertama setelah aktif secara seksual. Penularan HPV banyak terjadi melalui hubungan seksual, tetapi virus tersebut juga dapat menular melalui aktivitas non-seksual. Sekitar 80 persen wanita pernah terinfeksi HPV selama hidupnya, namun hanya sekitar 50 persen mengidap HPV risiko tinggi yang dapat menimbulkan kanker.

Pencegahan Kanker Mulut Rahim

Kanker serviks dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi, terutama vaksin HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab lebih dari 70 persen kanker tersebut. Karena HPV menular secara seksual, sangat disarankan vaksinasi HPV pada usia 9-12 tahun sebelum wanita aktif secara seksual. Dalam pengujian di seluruh dunia terhadap 1100 wanita usia 9 hingga 15 tahun, 99 persen membentuk antibodi HPV setelah vaksinasi. Karena kebanyakan wanita hanya mengidap satu jenis HPV, vaksin HPV juga dapat bermanfaat bagi wanita usia yang lebih dewasa. Vaksinasi tidak bermanfaat mencegah infeksi tipe HPV yang sudah diidap, tetapi melindungi Anda terhadap jenis yang lain.
Vaksinasi HPV diberikan dalam tiga dosis, di bulan pertama, bulan kedua berikutnya dan bulan keenam dari pemberian kedua. Saat ini biayanya masih di atas Rp 3,5 juta untuk keseluruhan dosis.

Diagnosa

Tes Diagnostik

Skrining kanker serviks dengan pap smear harus dimulai sesegera seorang wanita menjadi aktif secara seksual. Ini harus dilakukan setiap 1-3 tahun tergantung usia dan jumlah PAP smear normal. Selama pemeriksaan ini, kikisan sel dari permukaan serviks diperoleh selama pemeriksaan vagina. Tes ini cepat, sederhana, dan tidak sakit.
Jika pap smear abnormal, prosedur diagnostik disebut kolposkopi (yaitu pemeriksaan leher rahim dengan mikroskop) dilakukan. Bahan kimia tertentu diberikan pada leher rahim untuk membantu menemukan daerah-daerah abnormal. Daerah-daerah abnormal ini kemudian dibiopsi dan diperiksa di bawah mikroskop oleh ahli patologi (dokter yang memeriksa jaringan-jaringan di bawah mikroskop).
Jika kanker serviks dikonfirmasi melalui biopsi, tes-tes lainnya akan dijadwalkan. Ini termasuk tes-tes radiologi seperti sinar X dada dan CT scan atau MRI perut dan panggul untuk mengecualikan daerah atau jarak penyebaran kanker. Pemeriksaan panggul di bawah bius total sering dijadwalkan untuk menentukan jangkauan kanker.

Pilihan Pengobatan

Pengobatan Kanker Leher Rahim Pra-invasif dan invasif

Untuk pra-invasif penyakit, pengobatan adalah pengangkatan lapisan abnormal pada leher rahim (serviks) dengan prosedur eksisi lokal atau prosedur ablatif. Teknik eksisi lokal termasuk biopsi kerucut dengan pisau atau laser atau prosedur eksisi electrosurgikal lingkaran (LEEP). Teknik ablatif meliputi penguapan laser atau koagulasi dingin. Pilihan teknik harus didiskusikan dengan dokter jaga. Namun, pengobatan prakanker serviks yang sukses hampir pasti mencegah kanker leher rahim terjadi.
Untuk kanker leher Rahim (serviks) invasif dini, penyembuhan dapat dicapai baik dengan pembedahan (pengangkatan rahim yaitu histerektomi, dan jaringan sekitarnya termasuk kelenjar getah bening) atau radioterapi, yang sering diberikan dengan kemoterapi.
Untuk penyakit lanjutan di mana operasi tidak mungkin, gabungan kemo-radioterapi atau radioterapi adalah pilihan pengobatan. Radioterapi sering diberikan dengan 2 cara. Salah satunya adalah dengan radioterapi pancaran eksternal dan lainnya adalah pancaran internal. Radioterapi pancaran eksternal dilakukan setiap hari selama hari kerja dan mungkin memakan waktu sekitar 5-6 minggu untuk selesai. Radioterapi pancaran internal diberikan dalam 2 hingga 5 sesi.

Prognosis Kanker Leher Rahim (Serviks)

Prognosis untuk kanker serviks stadium awal sangat baik dengan 5 tahun kelangsungan hidup antara 80 hingga 95%. Namun untuk kanker serviks stadium lanjut, kelangsungan hidup 5 tahun menurun hingga kurang dari 40%.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar